Friday, May 29, 2009

nafsu berdusta

lekaku dengan alam,
membuat nafsuku puas,
iman yang diisi,
mula mengempis hilang,
sambil menikmati,
aku menghitung dan menduga,
dimana tingkat taqwa?
terasa hina benar jiwa mudaku,
bibir menutur tidak selari amal,
mengapa?
kenapa?
persoalan mendatang,
hanya aku punya jawabnya,
aku bilang aku punya tujuan,
aku ada matlamat,
dimana ia pergi?
kemana ia menghilang?
aku puncanya,
aku jua penyebabnya,
Ya Rabb,
jelik benar diri ini,
hina sungguh nafsu yang ku turutkan,
kurnia hamba kekuatan,
ku seru jiwa lemah ini...
beristighfar pohon keampunan,
mohon pada Ar-Razak,
rezekikan hamba kefahaman,
fahaman yang benar jua praktikal....
amin...

Thursday, May 21, 2009

ibu kami

ustaz kelas tafsir semester ini, tidaklah mirip ust Dahlan, tapi cara mengajarnya memang mirip cara ustaz Dahlan mengajar.....lalu bila di kelasnya membuat aku terkenang dan mengambil peluang yang terlepas dahulu agar tidak terlepas sekali lagi.....tapi kelas minggu ini membuatkan aku melihatnya lalu terus teringatkan ustaz serta merta aku mula berpuisi untuk ummi yang dikasihi..........

Hari ini genap seminggu Ummi dipangil bertemu Allah....

umi,
guru kami,
pendidik kami,
ibu semua,
beribu anak lahir darinya,
seorang Umi sukar dicari ganti.
umi,
bertahun kukenal,
dari nama gelaranmu,
hingga jiwa empunya jasad,
Umi umpama ibu,
ikhlas memberi dan meleteri,
buat hati kami terkesan sekali,
setiap kami mencatat sejarah,
bersama Umi pasti diingati.
umi,
walau jauh aku belayar,
tiap khabar yang ku hantar,
akanku tanya dirimu bagaimana,
engkau selalu tersemat di hati ini,
jasamu,pengorbananmu mendidikku,
semua itu terlalu bermakna buat diri ini.
umi,
sekarang kau pergi meninggal kami,
pergi untuk selama-lamanya pasti,
akhir hayat sakit terasa,
kau masih berfikir masuliyah khalifah,
sungguh kau wanita cekal,
punya jiwa yang pasti kental...
umi,
akan ku usaha membina diri,
mencipta peribadi setabah Umi,
doaku buatmu Umi,
moga bahagia engkau di sana,
atas perjuangan hidup di sini......
janji Allah itu pasti benar belaka...

Rintihan Sang Hamba

Aku,
Hamba hina,
Dikelilingi dosa ciptaan diri,
Hamba biasa,
Tak pernah sempurna mungkin seketika,
Tercipta aku bersama tujuan,
Dengan sejuta matlamat,
Janji yang ku tabur …perlu ku tunai,
Amanat yang dipikul wajib ku laksana,
Tapi,
Inilah aku,
Sering terlupa kadang meleka,
Pernah naik,
Lebih kerap turun,
Ah!
Aku benci kelemahan ini,
Namun…,
Aku syukur atas suratan Pencipta.

Aku,
Masih perlu diproses,
Wajar hendaknya dididik,
Mesti mendidik,
Perlu menyampai,
Harus memberi,
Nampak mudah tapi rumit,
Teori senang praktikal renyah,
Walau itu hakikat,
Aku percaya,
Aku beriman,
Penciptaku bersama tiap ketika,
Tiap saat detik berlalu,
Selagi aku menjaga,
Selagi aku pelihara,
Risalah tercinta,
Hak kemestiannya.

Aku,
Pasti terjaga,
Akan dibantu,
Pasti dicinta.